Kini musim hujan kembali datang, kita patut mewaspadai risiko korona yang bisa datang sewaktu-waktu.

Korona listrik adalah terlepasnya arus listrik yang disebabkan oleh ionisasi cairan di sekitar konduktor yang memiliki energy listrik. Pelepasan tersebut akan terjadi ketika kekuatan (potensi gradient) dari medan listrik sekitar konduktor memiliki cukup kekuatan untuk membentuk area konduktif namun tidak cukup besar untuk menyebabkan mati listrik ataupun meloncat ke objek di sekitarnya. Sebuah korona listrik biasanya berbentuk arus listrik yang keluar berwarna biru yang berpendar di sekitar ujung dari konduktor.

Korona listrik dibentuk dalam proses pindahnya arus listrik dari elektroda dengan potensial yang tinggi ke cairan (fluida) yang netral dengan mengionisasi cairan tersebut sehingga membentuk wilayah plasma di sekitar elektroda. Ion yang terbentuk kemudian berpindah ke area dengan potensial yang rendah atau berkombinasi dengan molekul gas yang netral.

Korona listrik dapat menimbulkan kerugian bagi kita. Korona dapat membuat suara bising yang dapat terdengar dan mengganggu frekuensi radio khususnya yang berdekatan dengan sumber listrik. Korona juga dapat menciptakan hilangnya energy listrik dan menciptakan gangguan kesehatan bagi manusia apabila berinteraksi dengan ozon dan NOx.

Untuk mencegah terbentuk korona listrik yang tidak diinginkan, kita bisa melakukan hal-hal di bawah ini:

  1. Pastikan area di sekitar panel listrik tidak lembab
  2. Pasang sensor kelembaban yang disertai sistem peringatan apabila kelembaban sudah melewati ambang batas
  3. Lakukan pemeriksaan rutin terhadap panel listrik
  4. Lakukan analisa kemungkinan masuknya air ke dalam panel listrik. Biasanya air dapat masuk dari jalur kabel grounding, jalur kabel bawah tanah, dan ventilasi.

Referensi:

Wikipedia. (2014, October 22). Corona Discharge. Retrieved November 2014, 22, from Wikipedia The Free Encyclopedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Corona_discharge

Menu