Bahaya zat kimia

Tips Menghindari Bahaya Dari Tumpahan Zat Kimia

Bahaya Zat Kimia – Tumpahan chemical spill atau zat kimia seringkali dapat terjadi atau ditemukan apabila Anda bekerja di laboratorium kimia. Berlainan dengan tumpahan air atau cat, tumpahan zat kimia ini nyatanya sangat berbahaya lho! Terdapat banyak dampak negatif jika terkena tumpahan zat itu. Maka, perlu penanganan selekas mungjin bila terkena tumpahan zat kimia.

Perlu untuk diketahui jika di Indonesia terdapat beberapa kasus seperti keracunan uap yang disebabkan dari bahan itu. Hal itu terjadi sebab terdapatnya penguapan zat beresiko dengan perlahan, karena tumpahan zat kimia yang dilewatkan.

Selanjutnya, tumpahan zat kimia ada juga yang bersifat korosif, hingga jika mengenai badan atau material logam serta keramik akan segera mengakibatkan kerusakan. Ditambah lagi jika zat kimia yang tertumpah ialah zat yang gampang meledak atau terbakar, hingga dampaknya cukup serius sebab dapat menimbulkan kebakaran.

Contoh kasus yang lain, zat kimia yang tertumpah sudah terkontaminasi oleh mikroba tertentu, terutama pada beberapa bahan mikrobiologi hingga bisa membuat reaksi berantai dalam tempat pembuangan atau meninggalkan sisa pada permukaan.

Untuk langkah pembersihannya, bersihkan tumpahan zat kimia tentu saja berbeda dengan tumpahan biasa. Untuk penanganannya Anda perlu mengikuti panduan serta mekanisme yang telah ditata dalam Material Safety Data Sheet (MSDS).

Di bawah ini ialah beberapa mekanisme penanganan tumpahan menurut MSDS:

  1. Anda harus mengetahui serta mengenali terlebih dahulu bahan yang tumpah itu. Sebab tiap bahan yang berbeda, berpotensi resiko serta bahaya yang berbeda, karena itu berbeda juga teknik pengamanannnya.
  2. Jangan sampai lakukan perlakuan jika Anda tidak diperlengkapi dengan Alat Pengaman Diri (APD). Beberapa APD yang minimum Anda pakai ialah sarung tangan, alat pelindung diri sepatu safety, pelindung muka, pelindung mata, masker pernapasan dan lain-lain.
  3. Sebelum perlakuan dimulai, yakinkan Anda lakukan pencegahan tumpahan itu bisa melebar ke mana-mana. Sumber tumpahan harus lekas dibenahi supaya tumpahan tidak menuju ke tempat lainnya. Selain itu, tindakan mencegah ini dikerjakan jika aman. Jika tidak aman, gunakanlah langkah yang telah ditetapkan sebelum lakukan pembersihan.
  4. Kerjakan langkah yang tepat serta sesuai dengan mekanisme. Umumnya kecelakaan berlangsung sebab kelalaian manusia yang tidak mengikuti mekanisme. Salah satunya yang dapat Anda kerjakan serta seringkali dikerjakan ialah proses netralisasi.
  5. Kali ini, yang akan diulas ialah proses pembersihan dengan netralisasi. Dapat menggunakan bahan seperti lemon atau soda ash untuk proses netralisasi yang dituang pada tumpahan zat kimia yang berbentuk asam. Sedangkan untuk tumpahan zat kimia yang berbentuk basa, karena itu yang bisa dipakai untuk menetralkan zat ialah larutan asam asetat.

Tetapi jika bahan-bahan tersebut cukup sulit diketemukan dalam penanganan untuk kondisi darurat, karena itu ada banyak pilihan lain yang dapat diperhitungkan untuk dipakai dalam proses pembersihan tumpahan zat kimia.

Contohnya memakai pasir, tanah, kapur atau jika ada dapat pula memakai natrium karbonat. Meski begitu, tentu saja harus ikuti mekanisme yang ditetapkan dalam MSDS.

HSE Prime membantu perusahaan untuk menjaga K3 di perusahaan agar angka kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja yang terjadi di perusahaan dapat ditekan bahkan dihilangkan melalui penerapan aspek-aspek K3. Bantuan penerapan aspek K3 ini dapat kami berikan melalui pendampingan konsultasi, asesmen, program pembinaan bersertifikasi Kemnaker RI untuk Petugas K3 Kimia dan Ahli K3 Kimia, workshop terkait bahan kimia berbahaya dan lain sebagainya.

Sumber Artikel: safetyshoe

 

Menu