Dunia memasuki perkembangan teknologi yang sangat cepat. Untuk mengukurnya, para ahli banyak menggunakan hukum Moore. Hukum Moore adalah hukum yang membandingkan penggunaan transistor dari masa-masa ke masa. Transistor adalah bagian yang sangat penting dalam pembuatan integrated circuit (IC) di dalam berbagai macam alat elektronik. Para ahli percaya bahwa jumlah transistor yang digunakan akan berlipat ganda dalam jangka waktu 18 bulan hingga 24 bulan.

Gambar di atas menunjukkan bahwa jumlah transistor yang digunakan dalam chip selalu berganda dalam kurun waktu 2 tahun. TItik awalnya adalah 2300 transistor per Central Processing Unit (CPU) di tahun 1971. Pada tahun 2012, jumlah transistor meningkat tajam hingga 2.5 bilion transistor per CPU. Sedangkan jumlah transistor yang paling banyak digunakan dalam field programmable gate array (FPGA) adalah 6.8 bilion.

Jumlah-jumlah transistor yang beredar ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan alat-alat elektronik dan peralatan kerja. Pada saat yang sama, alat-alat tersebut menjadi lebih murah dan lebih kecil. Peningkatan kemampuan alat-alat akan meningkatkan pula kehidupan manusia menjadi lebih cepat, lebih tepat, lebih sedikit usaha dan semakin banyak tugas yang dapat dikerjakan.

Peningkatan kehidupan ini juga mempengaruhi keselamatan kerja. Banyak perkembangan keselamatan kerja baik dalam hal teknik ataupun sistem yang sudah kita rasakan pada saat sekarang. Bahkan, perkembangan keselamatan kerja pun mampu membuat apa yang dulu kita anggap sebagai teori keselamatan kerja menjadi sebuah mitos keselamatan kerja di zaman ini.

Menurut Erik Hollnagel, seorang Professor yang sudah menerbitkan banyak buku dalam keselamatan kerja, terdapat perbedaan antara hukum, teori, hipotesis dan mitos:

  • Hukum (law): sebuah prinsip universal yang menjelaskan kondisi alami dari sesuatu dan hukumannya di antara benda atau hal lain. Contohnya adalah hukum Gravitasi. Di dalam keselamatan kerja, tidak ada satupun hukum yang bisa diimplementasikan.
  • Teori : Sebuah penjelasan untuk beberapa pengamatan yang dapat membuat beberapa hipotesis dan dapat diuji untuk membenarkan atau menolak teori. Contoh teori yang dipakai di keselamatan kerja adalah Generic Error Modelling System (GEMS), domino theory, dan lain-lain.
  • Hipotesis: adalah pengajuan sebuah penjelasan atau ide yang memiliki syarat-syarat tertentu untuk dievaluasi. Contohnya adalah “Resiko kecelakaan kerja akan meningkat ketika performa ekonomi menurun”. Hipotesis ini dapat ditemukan di banyak sudut keselamatan kerja.
  • Mitos: adalah sebuah ide atau asumsi yang orang-orang percayai namun tidak betul. Mitos menujukkan kepercayaan umum dan merupakan sarana yang sangat baik untuk komunikasi. Mitos ini kebanyakan langsung kita anggap benar sehingga tidak pernah dipertanyakan.

 

 

Erik Hollnagel menjelaskan 5 mitos dalam keselamatan kerja yaitu:

  • Semua kecelakaan memiliki penyebab yang dapat ditemukan dan diperbaiki
  • Perbedaan berbagai macam jenis kecelakaan dapat dibagi dalam sebuah rasio
  • Kesalahan manusia (human error) adalah penyebab utama dari sebuah kecelakaan
  • Investigasi kecelakaan adalah sebuah cara untuk mencari penyebab utama (root cause)
  • Sistem akan aman jika manusia mematuhi prosedur/standard

Masing-masing mitos keselamatan kerja ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam serial 5 mitos keselamatan kerja katigaku.com.

Referensi

Hollnagel, E., 2014. Safety-I dan Safety-II The Past and Future of Safety Management.1st ed. Surrey: Ashgate.

Hollnagel, E., 2015. Some Myth About Industrial Safety, Southern Denmark: SafetySynthesis.

Source: katigaku.com

Menu
× Butuh bantuan? klik disini!