Scaffolding Roboh

Scaffolding Roboh? Hindari 5 Kesalahan Ini yang Sering Terjadi Pada Proyek Konstruksi!

Scaffolding atau perancah adalah elemen penting dalam proyek konstruksi yang berfungsi sebagai platform kerja bagi para pekerja di ketinggian. Namun, kecelakaan akibat scaffolding roboh masih sering terjadi, yang dapat mengakibatkan cedera serius bahkan kematian. Untuk menghindari risiko tersebut, berikut adalah lima kesalahan umum yang harus dihindari saat menggunakan scaffolding di proyek konstruksi.

1. Pemasangan yang Tidak Sesuai Standar

Kesalahan utama yang sering terjadi adalah pemasangan scaffolding yang tidak mengikuti standar keselamatan Kerja. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya pemahaman teknis atau penghematan biaya dengan menggunakan bahan yang tidak sesuai standar. Pastikan pemasangan scaffolding dilakukan oleh tenaga ahli dan mengikuti regulasi yang berlaku.

2. Penggunaan Material yang Tidak Berkualitas

Material yang tidak berkualitas atau sudah rusak dapat mengurangi daya tahan scaffolding. Komponen seperti pipa, sambungan, dan papan pijakan harus dicek secara berkala untuk memastikan tidak ada yang retak, bengkok, atau berkarat. Penggunaan material berkualitas tinggi akan meningkatkan keamanan dan ketahanan scaffolding.

3. Beban yang Berlebihan

Setiap scaffolding memiliki kapasitas beban maksimal yang tidak boleh dilanggar. Melebihi kapasitas ini dapat menyebabkan struktur menjadi tidak stabil dan berpotensi roboh. Pastikan jumlah pekerja, alat, dan bahan bangunan yang ditempatkan di atas scaffolding tidak melebihi batas yang ditentukan oleh produsen.

4. Kurangnya Inspeksi dan Pemeliharaan

Scaffolding yang sudah terpasang perlu diperiksa secara rutin, terutama sebelum digunakan setiap hari. Banyak kasus kecelakaan terjadi karena kurangnya inspeksi sehingga potensi kegagalan struktural tidak terdeteksi sejak awal. Inspeksi berkala harus dilakukan oleh personel yang berkompeten untuk memastikan semua komponen dalam kondisi aman.

5. Tidak Menggunakan Perlindungan Tambahan

Selain scaffolding yang kokoh, perlindungan tambahan seperti pagar pengaman, tali pengaman (safety harness), dan jaring pengaman harus digunakan. Banyak pekerja mengalami kecelakaan karena kurangnya alat pelindung diri (APD) atau tidak menggunakan sistem keamanan tambahan yang dapat mengurangi risiko jatuh dari ketinggian.

Kesimpulannya, kecelakaan akibat scaffolding roboh dapat dicegah dengan perencanaan, pemasangan, dan pemeliharaan yang tepat serta mengikuti pelatihan scaffolding. Dengan menghindari lima kesalahan di atas, proyek konstruksi dapat berjalan lebih aman dan efisien. Pastikan selalu mengikuti standar keselamatan dan melibatkan tenaga ahli dalam setiap tahap penggunaan scaffolding.

Keselamatan adalah prioritas utama dalam setiap proyek konstruksi. Jangan sampai kelalaian kecil mengakibatkan konsekuensi yang fatal!

Informasi Lengkap: Pelatihan Scaffolding

Menu