risiko menggunakan scaffolding

Pekerja Konstruksi Wajib Tahu! Risiko Tersembunyi Saat Menggunakan Scaffolding

Scaffolding atau perancah adalah bagian tak terpisahkan dalam dunia konstruksi. Alat bantu ini memudahkan pekerja menjangkau area tinggi serta mendukung proses pembangunan dan perawatan bangunan. Namun, di balik fungsinya yang vital, penggunaan scaffolding menyimpan berbagai risiko tersembunyi yang wajib diketahui oleh setiap pekerja konstruksi.

1. Risiko Kegagalan Struktural

Salah satu risiko terbesar adalah kegagalan struktural pada scaffolding. Ini bisa disebabkan oleh pemasangan yang tidak sesuai standar, penggunaan bahan berkualitas rendah, atau beban yang melebihi kapasitas. Ketika struktur tidak stabil, risiko runtuh sangat tinggi dan dapat menyebabkan cedera serius bahkan kematian.

2. Permukaan Licin dan Kurangnya Perlindungan Tepi

Scaffolding yang basah karena hujan, tumpahan cairan, atau material licin lainnya sangat berbahaya. Permukaan yang licin dapat menyebabkan pekerja terpeleset dan jatuh dari ketinggian. Ditambah lagi, jika scaffolding tidak dilengkapi pelindung tepi (guardrail), potensi jatuh menjadi lebih besar.

3. Listrik Tegangan Tinggi

Pemasangan scaffolding di dekat jalur listrik tanpa perhitungan jarak aman bisa mengakibatkan kecelakaan serius. Arus listrik dapat meloncat ke scaffolding, apalagi jika terbuat dari logam. Kontak langsung atau tidak langsung dengan kabel listrik bisa mengakibatkan sengatan listrik yang fatal.

4. Kondisi Cuaca Ekstrem

Angin kencang, hujan deras, atau suhu ekstrem dapat memengaruhi kestabilan scaffolding. Terutama pada proyek luar ruangan, kondisi cuaca menjadi faktor krusial. Dalam beberapa kasus, angin kencang bisa menggoyang atau bahkan merobohkan scaffolding yang tidak dikunci dengan baik.

5. Kurangnya Pelatihan Pengguna

Tidak semua pekerja memahami cara penggunaan scaffolding yang aman. Kurangnya pelatihan dapat menyebabkan kesalahan fatal, seperti penggunaan tangga darurat yang salah, tidak menggunakan alat pelindung diri (APD), atau memasang scaffolding tanpa pengawasan profesional.

6. Korosi dan Kerusakan Material

Scaffolding yang sudah lama digunakan dan tidak dirawat berpotensi mengalami korosi atau kerusakan lain. Retakan, bengkok, atau baut longgar dapat melemahkan struktur. Oleh karena itu, inspeksi rutin sangat penting untuk mendeteksi kerusakan sebelum digunakan.

Tips Mengurangi Risiko Saat Menggunakan Scaffolding:

  • Gunakan scaffolding yang sesuai standar keselamatan nasional (SNI).

  • Selalu periksa kondisi scaffolding sebelum digunakan.

  • Gunakan APD seperti helm, sabuk pengaman, dan sepatu anti selip.

  • Hindari penggunaan saat cuaca buruk.

  • Pastikan pekerja mendapatkan pelatihan yang memadai.

  • Jaga jarak aman dari jalur listrik.

Scaffolding memang sangat membantu dalam proyek konstruksi, tetapi tanpa kehati-hatian dan pemahaman yang tepat, alat ini bisa menjadi sumber bahaya yang besar. Jadi, jika Anda seorang pekerja konstruksi, jangan abaikan risiko tersembunyi ini. Ikuti pelatihan K3 scaffolding untuk menambah pengetahuan anda tentang scaffolding. Keselamatan adalah prioritas utama!

Informasi Lengkap: Pelatihan K3 Scaffolding