Begini Cara Menolong Korban Tersengat Listrik yang Benar
Pertolongan Pertama Tersengat Listrik – Kesetrum bisa dialami oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Misalnya, saat memasang alat elektronik, memperbaiki saklar lampu, atau menyentuh kabel yang rusak. Kesetrum terjadi ketika bagian tubuh bersentuhan dengan sumber listrik secara langsung.
Arus listrik bertegangan rendah, yakni kurang dari 500 volt, biasanya tidak menyebabkan cedera yang serius. Akan tetapi, arus listrik yang lebih tinggi dari 500 volt memiliki potensi besar untuk melukai diri Anda.
Bahaya Kesetrum
Efek kesetrum pada tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti ukuran tubuh, luasnya bagian tubuh yang mengalami kontak dengan arus listrik, kekuatan arus listrik, dan lamanya kesetrum.
Kesetrum sangat berbahaya, sebab bisa mengakibatkan berbagai kondisi berikut:
- Luka bakar
- Patah tulang
- Serangan jantung
- Gangguan ketika menelan, melihat, atau mendengar
- Pingsan
- Gangguan pernapasan
- Kejang
- Nyeri otot
- Gangguan detak jantung
- Henti jantung
- Kematian
Oleh sebab itu, orang yang kesetrum harus segera mendapatkan pertolongan.
Pertolongan Pertama Tersengat Listrik
Sebelum menolong orang yang kesetrum listrik, Anda harus memahami dulu bagaimana teknik yang benar. Tujuannya agar Anda tidak ikut kesetrum. Untuk melindungi diri saat menolong korban kesetrum, ikutilah langkah-langkah berikut ini:
1. Amankan area di sekitar tempat kejadian
Sebelum menolong korban kesetrum, perhatikan keadaan di sekitar Anda. Pastikan Anda tidak berada di dekat sumber listrik. Jika memungkinkan, segera putuskan aliran listrik di lokasi kejadian. Carilah panel listrik atau kotak sekering untuk memadamkan listrik.
Jika sumber listrik belum bisa dipadamkan, jaga jarak Anda minimal 6 meter dari korban yang masih tersengat listrik guna melindungi diri dari sumber aliran listrik.
Hindari menyentuh kubangan air atau benda-benda yang basah. Air adalah penghantar listrik yang baik, sehingga dapat membuat Anda kesetrum juga. Apabila terdapat api, padamkan dahulu menggunakan alat pemadam api.
2. Hubungi IGD
Langkah selajutnya adalah segera menghubungi Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit terdekat atau memanggil ambulans agar korban bisa mendapat pertolongan medis secepatnya. Selama menunggu bantuan datang, jangan tinggalkan korban kesetrum sendirian.
3. Jangan menyentuh korban
Jika korban masih bersentuhan dengan sumber aliran listrik, jangan menyentuhnya agar Anda tidak ikut kesetrum. Jangan pula menyentuh korban meskipun menggunakan alat bantu seperti karet atau kayu, jika Anda tidak yakin aliran listrik sudah diputus, dan jika Anda merasakan sensasi kesetrum atau kesemutan di kaki dan tubuh bagian bawah.
4. Jangan memindahkan korban
Jangan memindahkan korban kesetrum, kecuali jika dia terancam kesetrum lagi atau berada di area yang tidak aman.
5. Periksa tubuh korban
Jika semua sudah aman, periksa tubuh korban kesterum dengan teliti dan berurutan mulai dari kepala, leher, hingga kaki. Apabila terdapat luka, hindari menyentuhnya.
Jika korban menunjukkan tanda-tanda syok (lemas, muntah, pingsan, napas cepat, atau sangat pucat), angkat kakinya sedikit lebih tinggi, kecuali jika dia merasa kesakitan. Apabila petugas medis sudah tiba, jelaskan kondisi korban, termasuk jika ada luka di tubuhnya.
6. Tutup luka bakar
Jika korban mengalami luka bakar, lepaskan pakaian atau benda apapun yang menempel di kulitnya agar luka bakar tidak meluas. Setelah itu, bilas area yang terbakar dengan air dingin yang mengalir sampai rasa sakitnya mereda.
Tutup luka dengan perban atau kain kasa steril. Jangan gunakan selimut atau handuk, karena dapat menempel pada luka bakar.
7. Lakukan CPR
Lakukan pernapasan buatan dan resusitasi jantung (CPR/RJP) pada korban kesetrum, jika diperlukan. Napas bantuan dan resusitasi diberikan jika korban tidak bernapas dan denyut nadinya tidak teraba.
Pastikan Anda memahami cara melakukan resusitasi, untuk menghindari kesalahan yang justru dapat membahayakan nyawa korban.
Korban kesetrum dapat mengalami cedera dan kerusakan organ. Oleh karena itu, korban harus mendapatkan penanganan dan pemantauan ketat dari dokter dan tim medis.
Dokter akan memastikan apakah korban sadar dan bernapas atau tidak, serta apakah detak jantungnya mengalami kelainan atau tidak. Selain itu, pemeriksaan lanjutan perlu dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat cedera tersembunyi.
Anda boleh saja menolong korban kesetrum, namun pastikan dulu keselamatan diri agar Anda tidak ikut terkena aliran listrik.
Pembekalan informasi terkait pertolongan pertama pada kecelakaan kerja ini dapat dilakukan melalui pelatihan-pelatihan sederhana yang melibatkan seluruh karyawan agar setiap karyawan mampu melakukan penilaian terhadap prioritas yang harus dilakukannya saat menemukan kecelakaan kerja. HSE Prime sebagai penyedia solusi di bidang keselamatan dan kesehatan kerja mendukung setiap langkah perusahaan dalam menerapkan K3, baik melalui workshop, simulasi, pelatihan, penyusunan SOP, maupun pendampingan konsultasi.
Sumber Artikel: alodokter.com
JADWAL PELATIHAN TERDEKAT
GALERI KEGIATAN
FOLLOW FANPAGE
INFORMASI
LATEST POST
- Penyebab Kebakaran di Tempat Kerja: Faktor dan Pencegahannya November 19, 2024
- Pelatihan Project Management November 8, 2024
- Pelatihan Lean Manufacturing November 8, 2024
- Pelatihan Total Productive Maintenance November 8, 2024
- Training Root Cause Analysis November 8, 2024