Penjelasan Ilmiah di Balik Meledaknya Septic Tank
Sopir truk tinja berinisial S (44) mendapat pesanan penyedotan WC di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Senin (4/11). Setelah selesai, S mengambil lembaran koran dan membakarnya, kemudian memasukkan koran yang terbakar itu ke dalam septic tank. Dia bermaksud, menunjukkan bahwa septic tank sudah bersih dari tinja.
Namun tak disangka, septic tank meledak dan mengeluarkan suara yang keras. Dinding atas septic tank jebol dan menimpa S hingga meninggal dunia.
Lantas, bagaimana mungkin sebuah septic tank meledak ketika disulut api? Bagaimana penjelasan ilmiahnya?
Ada Gas Metana di Tinja
Sekarang coba renungkan dua pertanyaan berikut ini. Pertama, berapa kali Anda buang air besar (BAB) dalam sehari?
Kedua, berapa volume tinja yang Anda bisa produksi dalam sekali BAB?
Menurut Encyclopedia Britanica, manusia normalnya bisa BAB satu hingga dua kali sehari. Dalam sekali BAB, manusia dapat mengeluarkan tinja seberat 100 hingga 250 gram.
Tinja yang dikeluarkan itu terdiri dari 70 persen air dan 30 persen sisa makanan yang tak dapat dicerna. Sisa makanan itu berupa selulosa, kolesterol, kalsium fosfat, hingga protein. Belum lagi bakteri yang turut terbuang dalam proses tersebut.
Hal yang menarik adalah, tinja yang dibuang ke septic tank itu tidaklah berdiam diri. Ada proses fermentasi yang terus dilakukan oleh bakteri anaerob (organisme yang dapat hidup tanpa oksigen). Peristiwa alamiah itu tentunya sulit disaksikan secara kasat mata.
Proses fermentasi itu kemudian menghasilkan apa yang disebut ilmuwan sebagai biogas. Yakni, gas yang dapat terbakar. Ini persis dengan gas elpiji yang dihasilkan dari perut bumi.
Menurut Polprasert (1985), yang dikutip Putut Sambang El-Haq dan Eddy Soedjono dalam Potensi Lumpur Tinja Manusia sebagai Penghasil Biogas, kandungan biogas itu terdiri dari gas metana, karbondioksida, nitrogen, hidrogen, serta hidrogen sulfida. Komposisi terbesar ditempati oleh metana yang kandungannya mencapai 55-65 persen. Kandungan metana inilah yang menyebabkan biogas memiliki sifat mudah terbakar.
Alasan Tinja Bisa Meledak
Wermac.org, sebuah situs yang mengulas tentang keselamatan dan keamanan kerja memiliki penjelasan menarik terhadap ledakan metana. Mengutip situs tersebut, sebuah ledakan dapat terjadi saat metana, oksigen, dan percikan api bertemu dan terikat pada tingkat konsentrasi gas di udara. Dalam hal ini, jika tingkat konsentrasi gas di udara berada di luar ambang batas aman.
Penjelasan singkatnya seperti ini: tingkat konsentrasi gas untuk meledak didefinisikan sebagai limit ledakan (explosive limit). Sementara itu, potensi bagi suatu gas untuk meledak akan ditentukan oleh dua hal. Yakni, batas bawah ledakan yang dikenal sebagai The Lower Explosive Limit (LEL). Lalu batas atas ledakan yang dikenal sebagai Upper Explosive Limit (UEL).
Secara teoritis, EL dan UEL diukur menurut persentase gas di udara berdasarkan volume. Pada konsentrasi di bawah LEL dan di atas UEL, suatu gas tidak akan meledak. Sebaliknya, ledakan dapat terjadi jika suatu gas berada pada konsentrasi di udara antara LEL dan UEL. Gas metana meledak saat berada pada ambang antara 5 persen LEL dan 15 persen UEL dari volume udara.
Saksikan video detik-detik septic tank meledak, hingga menyebabkan 1 orang meninggal.
Sumber : https://kumparan.com/
GALERI KEGIATAN
FOLLOW FANPAGE
INFORMASI
LATEST POST
- Info Lowongan Kerja HSE & GA Officer PT ULTI September 18, 2024
- Keamanan di Tempat Kerja: Alasan Utama Setiap Personil Perusahaan Harus Mengikuti Pelatihan K3 September 10, 2024
- Apa Saja yang Dibutuhkan Perusahaan HSE Saat Mencari Karyawan Baru? Berikut Penjelasannya! September 9, 2024
- Alasan Mengapa Pelatihan Basic Sea Survival adalah Kunci Keselamatan di Industri Offshore September 5, 2024
- Belum Memiliki Sertifikat TKBT 2? Penting Mengetahui 7 Alasan Kenapa Sertifikasi TKBT 2 Sangat Dibutuhkan Perusahaan! August 30, 2024