Mengapa Pelatihan TPM Begitu Penting?

Total Productive Maintenance (TPM) adalah hasil perpaduan antara Preventive Maintenance dengan konsep Total Quality Control dan Total Employee Involvement. TPM bukan hanya sekedar teori namun pengembangan dari best practices dan menjadi proven method yang telah diterapkan di berbagai penjuru dunia.

TPM merupakan suatu sistem perawatan mesin yang melibatkan seluruh bagian dan anggota organisasi, termasuk operator produksi. Sasaran penerapan TPM adalah tercapainya Zero Breakdown, Zero Defect, dan Zero Accident, dengan demikian memaksimalkan efektivitas penggunaan mesin. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa pelatihan TPM penting:

1. Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi

Dengan memahami TPM, setiap karyawan dilatih untuk memperhatikan dan merawat peralatan yang mereka gunakan. Pelatihan ini membantu tim produksi memahami cara menjaga kinerja mesin agar tetap optimal, mengurangi waktu henti (downtime), dan meningkatkan produktivitas. Dengan adanya standar pemeliharaan yang baik, efisiensi produksi dapat meningkat secara signifikan.

2. Mengurangi Biaya Operasional

Ketika peralatan dan mesin terawat dengan baik, perusahaan dapat mengurangi biaya perbaikan dan penggantian mesin yang rusak. Dalam jangka panjang, ini mengurangi kebutuhan pemeliharaan yang bersifat korektif (corrective maintenance) yang lebih mahal, karena permasalahan mesin bisa dideteksi dan ditangani sejak dini.

3. Meminimalkan Downtime

TPM berfokus pada zero breakdown, yaitu mengurangi atau menghilangkan waktu henti yang tidak direncanakan. Dengan adanya pelatihan, karyawan menjadi lebih proaktif dalam mendeteksi kerusakan kecil atau tanda-tanda keausan sebelum menjadi masalah besar. Hal ini memungkinkan operasional tetap berjalan tanpa gangguan yang besar, yang pada akhirnya berkontribusi pada pencapaian target produksi.

4. Meningkatkan Keterlibatan Karyawan

Salah satu prinsip utama TPM adalah keterlibatan semua karyawan dalam pemeliharaan peralatan, tidak hanya bagian pemeliharaan saja. Pelatihan ini membekali setiap karyawan dengan keterampilan dasar untuk menjaga dan memelihara mesin yang mereka gunakan, sehingga meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab mereka terhadap peralatan yang ada.

5. Meningkatkan Kualitas Produk

Mesin dan peralatan yang terawat dengan baik akan menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih konsisten. Melalui pelatihan TPM, karyawan dapat mengenali kondisi optimal untuk berproduksi dan mengurangi risiko produk cacat, yang penting untuk menjaga reputasi dan kualitas produk di pasar.

6. Mendukung Keamanan Kerja

Mesin yang tidak terawat atau rusak dapat menjadi sumber bahaya di tempat kerja. TPM membantu memastikan bahwa peralatan tetap dalam kondisi aman untuk dioperasikan. Dengan pelatihan ini, karyawan dapat memahami prosedur keselamatan dan langkah-langkah perawatan yang diperlukan, yang secara langsung mengurangi risiko kecelakaan kerja.

7. Mengembangkan Budaya Perbaikan Berkelanjutan

TPM merupakan pendekatan yang selaras dengan konsep continuous improvement atau Kaizen, di mana karyawan diajak untuk terus mencari cara memperbaiki kinerja, baik dalam pemeliharaan maupun operasional. Dengan pelatihan yang tepat, perusahaan dapat menciptakan budaya di mana setiap orang berkontribusi pada peningkatan proses, pengurangan limbah, dan pemeliharaan alat.

8. Meningkatkan Daya Saing Perusahaan

Dengan efisiensi operasional yang lebih baik, perusahaan yang menerapkan TPM cenderung lebih kompetitif di pasar. Perusahaan dapat mencapai produksi yang lebih andal dengan biaya lebih rendah, sehingga dapat menawarkan produk yang lebih baik atau lebih murah dibandingkan dengan pesaing.

Apa Saja Manfaat yang Didapatkan Setelah Mengikuti Pelatihan TPM?

Setelah mengikuti Pelatihan TPM peserta diharapkan mampu:

  1. Peningkatan Produktivitas
  2. Pengurangan Biaya Perawatan
  3. Peningkatan Kualitas Produk
  4. Keselamatan Kerja yang Lebih Baik
  5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
  6. Penurunan Waktu Henti (Downtime)
  7. Peningkatan Keterampilan dan Pengetahuan Karyawan

Apa Saja Materi Trainingnya?

  • Konsep dasar TPM
  • Mengeliminasi “Six Big Losses”
  • Perawatan Mandiri (Autonomous Maintenance)
  • Perawatan terencana (Planned Maintenance)
  • Fokus Improvement dan PDCA Cycle
  • Pelatihan keterampilan dalam penerapan TPM
  • Spare Part Management
  • Proses peningkatan dalam perawatan
  • Kasus penerapan TPM
  • Strategi implementasi TPM

Apa Saja Fasilitas yang Didapatkan Setelah Mengikuti Pelatihan?

  • Materi hard & soft copy
  • 2 x Coffe Break + 1 x lunch
  • Goodie bag
  • Blocknote and pen
  • Practicioner trainer
  • Sertifikat awareness

Berapa Lama Durasi Pelatihan?

Durasi Training Warehouse Management selama 2 (dua) hari.

Berapa Biaya Investasi Pelatihan TPM?

Training Warehouse Management diselenggarakan secara Offline (Tatap Muka) dengan rincian biaya sebagai berikut:

  • Normal: Rp7.000.000
  • Promo: Rp6.000.000
  • Early Bird: Rp5.500.000 dengan syarat batas akhir pembayaran H-10 sebelum pelaksanaan pelatihan.
Menu