Proses pembangunan bangunan sipil (gedung, jalan, jembatan, dll) adalah untuk mewujudkan perencanaan menjadi kenyataan di lapangan. Sehingga produk memenuhi syarat.
- Tepat waktu
- Tepat biaya
- Tepat mutu
Maksud dan Tujuan K3
- Mencegah, mengurangi bahkan menghilangkan resiko kecelakaan kerja (zero accident).
- Mencegah terjadinya cacat/kematian pada tenaga kerja.
- Mencegah kerusakan tempat dan peralatan kerja.
- Mencegah pencemaran lingkungan dan masyarakat disekitar tempat kerja.
- Norma kesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yg menciptakan dan memelihara derajat kesehatan kerja.
Kecelakaan Kerja dan Cara Pencegahannya
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang menimpa seseorang ditempat kerja yang berdampak buruk pada pekerja, pengusaha dan lingkungan tempat kerja.
Penyebab Dasar Kecelakaan
- Pengoperasian yang bukan wewenangnya.
- Kesalahan pengoperasian
- Kesalahan pengamanan
- Pengoperasian kecepatan tinggi
- Alat pengaman yang tidak beroperasi
- Peralatan pengaman yang
- Menggunakan peralatan yang tidak tepat
- Menggunakan peralatan yang kurang tepat
- Kesalahan menggunakan alat pengaman diri
- Tidak tepat melakukan pekerjaan
Alat angkat ada 2 jenis yaitu
- Tower Crane
- Passenger Hoist
1. Tower Crane
Tower crane adalah alat pengangkat yang biasa digunakan didalam proyek konstruksi. Cara kerja crane adalah dengan mengangkat material yang akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan material ditempat yang diinginkan.
Pada prinsipnya, tower crane merupakan pesawat pengangkat dan pengangkut yang memiliki mekanisme gerakan yang cukup lengkap, yakni : kemampuan mengangkat muatan (lifting) menggeser (trolleying), menahannya tetap di atas bila diperlukan dan membawa muatan ke tempat yang ditentukan (slewing dan travelling). Operasi kerja yang identik dan muatan yang seragam yang diangkutnya, memungkinkan fasilitas transport dilakukan secara otomatis. Bukan hanya untuk memindahkan, melainkan juga untuk proses bongkar muatan.
Sementara itu, untuk kapasitas tower crane tergantung beberapa faktor. Jika material yang diangkut oleh crane melebihi kapasitasnya, maka akan terjadi jungkir. Oleh karena itu, berat material yang diangkut harus mengikuti ketentuan dan perlu memperhatikan faktor-faktor, antara lain :
- Kekuatan angin terhadap alat
- Ayunan beban pada saat dipindahkan
- Kecepatan pemindahan material
- Pengereman mesin dalam pergerakannya
Untuk jib atau boom, merupakan lengan tower crane yang terdiri dari elemen-elemen besi yang tersusun menjadi satu bagian rangka batang. Pemasangan jib harus sesuai dengan keperluan dan persyaratannya, baik dengan panjang yang standar maupun yang mencapai maksimum. Pemasangan jib ini, selanjutnya mempengaruhi terhadapa beban yang diangkat. Untuk tiap panjang jib tertentu, ada batasan beban maksimum.
Selain jib, juga terdapat counter jib yang berfungsi sebagai jib penyeimbang terhadap boom yang terpasang. Counter jib dilengkapi counter weight, yang berfungsi sebagai bebannya.
Untuk hoist adalah bagian tower crane yang berfungsi sebagai alat angkut arah vertikal. Sedangkan trolley, adalah bagian tower crane yang berfungsi sebagai alat angkut tower crane arah horisontal. Sedangkan seling merupakan bagian tower crane yang berupa kabel baja dan menjadi bagian hoist. Pemakaian seling bisa diubah-ubah diameternya atau dapat ditambahkan(double-seling), tergantung pada kebutuhan di lapangan.
Pada Tower Crane terdapat dua buah limit switch
Switch beban maksimum : untuk memonitor pada kabel dan memastikan tidak terjadinya overload
Switch momen beban : untuk memastikan operator tidak melebihi rating ton-meter bagi crane, ketika beban bergerak pada jib. Sebuah alat yang dinamakan “cat head assembly” pada slewing unit, dapat mendeteksi secara dini bila terjadi kondisi overload.
2. Passenger Hoist
Passenger Hoist adalah alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan dalam proyek. Fungsi alat ini sebagai alat transfer material maupun pekerja/tukang. Untuk pekerjaan di bangunan yang tinggi.
Penyebab Terjadinya kecelakaan kerja crane
Hasil analisa menunjukkan bahwa penyebab utama kecelakaan kerja crane ditinjau dari segi manusia yaitu tidak adanya orang yang memberi aba-aba, sedangkan ditinjau dari segi lingkungan kerja yaitu kondisi cuaca pada daerah lokasi kerja crane, dan ditinjau dari segi peralatan yaitu kapasitas beban yang diangkut melebihi kapasitas beban crane.
Sumber: www.ilmutekniksipil.com
HSE Prime member of HSE Center Indonesia memberikan solusi bagi perusahaan anda untuk terciptanya K3 yang berstandard Nasional, dengan mengadakan Pelatihan Operator Crane, informasi silabus pelatihan dapat dilihat di link berikut.
JADWAL PELATIHAN TERDEKAT
GALERI KEGIATAN
FOLLOW FANPAGE
INFORMASI
LATEST POST
- Manfaat Pelatihan K3 Listrik bagi Personil: Mengurangi Risiko Kecelakaan Listrik di Perusahaan October 1, 2024
- Jenis-Jenis Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan Contohnya September 25, 2024
- Tips K3: Jaga Kesehatan dan Keselamatanmu Setiap Hari Dengan Cara Ini! September 24, 2024
- Training Deteksi Gas Ruang Terbatas September 19, 2024
- Info Lowongan Kerja HSE & GA Officer PT ULTI September 18, 2024