Cara Menghitung Kebutuhan Scaffolding Dengan Tepat
Bagaimana cara menghitung kebutuhan scaffolding pada suatu proyek pembangunan? Sebagai penanggung jawab proyek, Anda bertanggung jawab untuk memilih perancah yang tepat untuk pekerjaan Anda. Tetapi jika Anda melakukan kontrak dengan pihak ketiga, 2 hal ini wajib dilakukan:
- Pilih pemasok scaffolding, agen persewaan yang memiliki pengetahuan menyeluruh tentang peralatan yang dibutuhkan dan keamanan penggunaannya.
- Dapatkan buku manual pemilik yang disiapkan oleh pabrikan scaffolding, yang menyatakan batasan peralatan, peringatan khusus, penggunaan yang dimaksudkan, dan persyaratan perawatan.
Jika Anda akan memilih scaffolding sendiri, mulailah dengan meninjau persyaratan tertulis (perintah kerja, dll.) Untuk menentukan di mana scaffolding harus digunakan dan jenis perancah yang dibutuhkan. Pastikan scaffolding memenuhi semua persyaratan. Pertimbangkan bahwa scaffolding umumnya dinilai dari beban ringan, sedang dan berat.
- Scaffolding beban ringan dapat mendukung sejumlah karyawan dan perkakas tangan.
- Scaffolding beban menengah harus mampu menahan pekerja, perkakas tangan, dan berat bahan konstruksi yang sedang dipasang dengan aman.
- Scaffolding beban berat diperlukan ketika perancah harus menopang pekerja, alat, dan berat bahan yang disimpan.
- Perhitungkan semua fitur khusus dari struktur bangunan yang berhubungan dengan Scaffolding, termasuk kondisi lokasi yang berbeda. Pertimbangkan pertimbangan berikut ke dalam kebijakan Anda:
- pengalaman tenaga kerja
- lamanya dan jenis tugas pekerjaan yang harus dilakukan
- berat beban yang harus didukung
- bahaya bagi orang yang bekerja di dan dekat scaffolding
- membutuhkan perlindungan jatuh
- kerekan material (katrol)
- peralatan penyelamat (terutama untuk perancah gantung)
- cuaca dan kondisi lingkungan
- ketersediaan scaffolding, komponen, dll.
Di Indonesia, bahan scaffolding biasanya terbuat dari bambu. Selain lebih murah, bambu juga banyak dipilih karena bersifat tahan gempa. Berkat kemajuan teknologi, kebanyakan scaffolding saat ini berasal dari tabung atau pipa logam yang dirancang memakai sistem modular.
Dibutuhkan keterampilan dan ketelitian yang cukup tinggi untuk dapat menghitung jumlah kebutuhan scaffolding dengan benar. Metode yang paling sering digunakan yaitu membuat suatu maping tentang kebutuhan scaffolding. Caranya yakni memperhatikan secara cermat gambar bangunan yang bakal dipasangi scaffolding, lalu buatlah plot ukuran scaffolding di dalam gambar tersebut. Secara garis besar, luas scaffolding yang standar berukuran 1,2 x 1,8 m serta tingginya 1,7 m atau menyesuaikan jack-base dan u-head.
Pembangunan Balok dan Plat Lantai
Pada saat membuat scaffolding di pekerjaan struktur, Anda harus mengutamakan perancah di bagian bangunan yang lebih penting. Contohnya jika ingin membuat balok dan plat lantai, maka berikanlah prioritas pertamakali dengan membangun scaffolding balok terlebih dahulu.
Buatlah maping dan perhitungan kebutuhan scaffolding tiap masing-masing balok dahulu. Setelah itu, Anda bisa melanjutkan pembuatan scaffolding untuk plat lantai apabila masih tersedia ruang yang cukup. Tetapi jika ruang yang tersisa tidak muat untuk pembuatan scaffolding, cobalah menggantinya dengan memasang pipa penahan yang sanggup meningkatkan kekuatan struktur scaffolding.
Langkah selanjutnya Anda perlu menaksir ketinggian struktur yang akan dibangun. Dari sini bisa diketahui berapa jumlah tingkat scaffolding yang dibutuhkan, apakah harus membuat satu, dua, tiga, atau lebih tingkat scaffolding untuk mendukung proyek pekerjaan pembangunan. Terakhir, hitunglah total kebutuhan scaffolding yang ada di mapping secara keseluruhan.
Pemasangan Bata, Pemlesteran, dan Pengecoran
Jika dibandingkan dengan petunjuk di atas, proses perhitungan kebutuhan scaffolding pada pekerjaan pemasangan batubata, pemlesteran, dan pengecoran terbilang lebih gampang. Informasi yang diperlukan hanyalah ukuran panjang dan tinggi area yang ingin dipasangi scaffolding.
Setelah diukur panjang dan tinggi areanya, kemudian masing-masing ukuran tersebut dibagi dengan dimensi scaffolding. Panjang area dibagi dengan 1,8 m, sedangkan tingginya dibagi dengan 1,7 m. Berikutnya hasil dari masing-masing pembagian tadi saling dikalikan. Nah, hasil dari perkalian inilah yang merupakan jumlah kebutuhan scaffolding yang Anda perlukan.
Untuk lebih memahami tentang bagaimana menghitung kebutuhan scaffolding beserta cara perancangan yang tepat dan akurat, HSE Prime mengadakan pelatihan scaffolding, maupun untuk supervisor scaffolding yang bersertifikasi Kemnaker RI. Untuk informasi lebih lanjut klik disini.
Sumber Artikel: oshatrain.org
JADWAL PELATIHAN TERDEKAT
GALERI KEGIATAN
FOLLOW FANPAGE
INFORMASI
LATEST POST
- Manfaat Pelatihan K3 Listrik bagi Personil: Mengurangi Risiko Kecelakaan Listrik di Perusahaan October 1, 2024
- Jenis-Jenis Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan Contohnya September 25, 2024
- Tips K3: Jaga Kesehatan dan Keselamatanmu Setiap Hari Dengan Cara Ini! September 24, 2024
- Training Deteksi Gas Ruang Terbatas September 19, 2024
- Info Lowongan Kerja HSE & GA Officer PT ULTI September 18, 2024