Bagi pekerja luar ruangan pastilah sudah biasa dengan suhu udara yang panas. Meski demikian, tetap saja pekerja jenis ini harus mengetahui potensi bahaya resiko heat stress yang muncul dari cuaca panas itu. Sehingga resiko buruk itu dapat dicegah agar tidak sampai terjadi.
Apa Resiko Bekerja di Luar Ruangan Bersuhu Panas?
Bagi sebagian besar pekerja luar ruangan, seperti pekerja konstruksi, mungkin sudah tahu mengenai risiko dari paparan langsung sinar matahari. Sinar UV yang dalam jangka pendek bisa menyebabkan kulit terbakar, bahkan dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit.
Namun, bukan hanya itu saja sebenarnya resiko heat stress yang dihadapi pekerja yang terkena suhu panas. Dan itu bisa menimpa semua pekerja, baik yang bekerja di dalam ruangan maupun di luar ruangan. berikut ini resiko yang dapat muncul.
– Kelelahan karena kepanasan. Hal ini disebabkan karena kurangnya asupan cairan, yang dapat menyebabkan mual dan badan menjadi lemah. Jika tidak segera ditangani, pekerja pun dapat menjadi pingsan atau bahkan mengalami kondisi yang berpotensi mengancam jiwa. Sebab saat itu biasanya tubuh kehilangan kemampuan untuk mengontrol diri.
– Mengalami lesu dan kehilangan konsentrasi. Ya, ini juga akibat yang bisa timbul jika pekerja terus-menerus terpapar suhu panas. Ketika pekerja kehilangan konsentrasi, saat itulah kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja lebih tinggi. Terlebih bagi driver atau pengemudi yang butuh konsentrasi tinggi saat menyeir. Turunnya konsentrasi bisa berakibat fatal pada terjadinya kecelakaan.
– Stres dan kecemasan. Hal ini juga bisa muncul bagi pekerja yang terkena panas. Pekerja akan mudah untuk mengalami stres. Akibat lainnya bisa membuat pengambilan keputusan mmenjadi buruk. Oleh karena itu sangat penting untuk mengambil pendekatan yang komprehensif untuk kesehatan dan kesejahteraan di lingkungan kerja panas.
Yang Perlu Dilakukan Perusahaan
Perusahaan perlu mengambil langkah-langkah yang dapat meminimalkan risiko bahaya heat stressbagi karyawan yang bekerja di suhu panas. Hal berikut ini yang perlu dipertimbangkan:
– Menyediakan waktu istirahat secara teratur. Saat waktu istirahat ini, pekerja harus berada di tempat yang dingin, tidak terkena sinar matahari langsung dan jauh dari sumber panas lainnya, seperti mesin. Semakin panas kondisi tempat kerja dan semakin berat pekerjaan yang dilakukan, maka waktu istirahat yang dipelrukan semakin lama dan perlu lebih sering.
– Karyawan harus disediakan air minum yang cukup. Dengan begitu dapat membantu untuk menjaga suhu tubuh pekerja lebih dingin
– Bila diperlukan, alat pelindung diri (APD) yang sesuai harus disediakan. Misalnya, pakaian yang longgar longgar, kacamata luar ruangan, maupun alat pelindung lainnya.
– Perusahaan juga perlu mempertimbangkan apakah pekerjaan bisa dilakukan pada waktu yang berbeda. Misalnya jika sebelumnya pekerjaan selalu dilakukan pada siang hari, perlu dipertimbangkan apakah bisa pekerjaan ini bisa dilakukan pada malam hari. Dengan begitu, suhu udara pun tidak begitu panas.
Untuk itu, sebelumnya perusahaan perlu melakukan penilaian risiko di tempat kerja. Penilaian risiko yang baik akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti suhu. Dengan begitu bisa membantu perusahaan untuk melindungi karyawan.