Di sebuah Stasiun Pengisian Bensin di Amerika serikat, seorang pelanggan sedang mengisi jerigen yang ia bawa di mobilnya tanpa ada pembumian (grounding) di jerigen tersebut. Listrik statis yang terbentuk dari kejadian tersebut melengkapi segitiga api yang sudah dibentuk oleh Oksigen disekitar serta bahan bakar bensin. Api pun akhirnya terbentuk karena reaksi tersebut sehingga menyebabkan kerusakan yang parah di truk dan Stasiun pengisian bahan bakar. Pelanggan tersebut menderita luka bakar parah di kedua kakinya yang bisa saja lebih parah jika tidak ada yang segera menolong.

Kecelakaan ini mengingatkan kita akan pentingnya mencegah terbentuknya listrik statis yang bisa memicu api terutama yang berasal dari peralatan seperti jerigen,pipa, dan peralatan lain yang digunakan untuk membawa atau mengangkut gas,cairan atau debu yang mudah terbakar.

Apa itu listrik statis?

  • Listrik statis dari material, peralatan dan manusia dapat berasal dari material yang memiliki kontak langsung satu sama lain lalu dipisahkan. Arus listrik dapat pindah dari sebuah benda ke benda lain dan arus ini akan terus membesar jika tidak dialirkan ke tanah/pembumian (grounding).
  • Benda padat atau cairan yang dijatuhkan di udara terbuka dapat membuat arus listrik mengalir di benda padat atau cairan tersebut
  • Listrik statis cukup kuat untuk memicu api di atmosfir yang mudah terbakar seperti uap dari mudah yang terbakar ataupun debu/gram yang mudah terbakar.
  • Pertahanan pertama dalam mengendalikan kebakaran karena listrik statis adalah dengan mengeliminasi atmosfir yang mudah terbakar jika memungkinkan. Jika tidak memungkinkan, sangat penting sekali untuk mencegah dan mengendalikan akumulasi arus listrik statis
  • Pengikatan (Bonding) berarti bagian konduktor dalam setiap peralatan dihubungkan satu sama lain sehingga tidak akan ada loncatan arus listrik statis antar peralatan.
  • Pembumian (Grounding) berarti bagian konduktor dalam sebuah peralatan dihubungkan dengan kabel listrik yang ditanam di tanah sehingga arus listrik statis dapat dialirkan ke tanah dan tak menyebabkan kebakaran

Baca juga:
1. Waspada Korona Listrik Ketika Musim Hujan!
2. Bahaya Listrik dan Pencegahannya
3. Tips Keselamatan Kerja Dalam Menggunakan Listrik
4. Prosedur Keselamatan Kerja Listrik

Apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah risiko dari listrik statis?

  • Selalu lakukan pembumian terhadap wadah-wadah yang bersifat konduktor. Misalnya: drum, ember, tangki bergerak, truk tangki, kereta yang berjalan di rel, dan tangki lain yang digunakan untuk transfer material mudah terbakar.
  • Pastikan semua peralatan proses sudah dipasang pembumian dengan baik dan pembumian tersebut dites secara reguler.
  • Minimalisasi mengisi cairan atau benda padat yang mudah terbakar dengan cara menjatuhkannya dari ketinggian dalam proses pengisian tangki atau wadah lain
  • JIka Anda melakukan pemeliharaan, pastikan semua pembumian telah dilepas atau dites sesuai dengan pemeliharaan yang dilakukan
  • Jika Anda bekerja di dalam sebuah area yang membutuhkan prosedur khusus untuk mencegah pelepasan arus listrik statis, seperti memakai sepatu anti listrik statis, baju khusus, peralatan listrik Ex (explosion proof), dll, pastikan selalu mengikuti prosedur-prosedur tersebut
  • Gambar di bawah menunjukkan beberapa contoh yang baik dalam pembumian dan pengikatan

best-practice

Sebagai tambahan, kita dapat mengetahui lebih jauh tentang listrik statis dalam keselamatan kerja melalui video berikut

Sumber: katigaku.id

HSE Prime member of HSE Center Indonesia memberikan solusi bagi perusahaan anda untuk terciptanya K3 yang berstandard nasional, dengan mengadakan Pelatihan Ahli K3 Listrik.

Menu