laporan kecelakaan kerja

Bagaimana Cara Membuat Laporan Kecelakaan Kerja yang Benar? Ini 5 Langkah yang Tidak Boleh Anda Abaikan!

Apakah pekerja harus melaporkan setiap kecelakaan yang terjadi? Kecelakaan kerja seperti apa yang harus dilaporkan? Mengapa kecelakaan kerja harus dibuat laporannya? Bagaimana cara membuat laporan kecelakaan kerja yang benar?

Near miss atau kecelakaan kerja dapat dikatakan sebagai tolak ukur dalam menilai tingkat kinerja keselamatan kerja secara umum. Semua kejadian yang berkaitan dengan kedua hal tersebut perlu dicatat dan diselidiki (investigasi) guna menentukan tindakan perbaikan dan mencegah kejadian serupa kembali terjadi di masa mendatang.

Laporan kecelakaan kerja ini yang digunakan sebagai alat untuk mencatat kejadian beserta kronologi kejadian kecelakaan kerja maupun near miss. Laporan kecelakaan kerja biasanya mencakup tempat, waktu, pekerjaan, alat/ mesin, bahan, penyebab kejadian, kerugian yang ditimbulkan hingga tindakan perbaikan dan pencegahan yang harus dilakukan.

Laporan kecelakaan kerja ini memiliki peranan sangat penting. Tidak ada suatu kejadian atau kecelakaan yang dapat diabaikan. Setiap kecelakaan kerja baik kategori minor, sedang maupun mayor harus dibuat laporannya secara menyeluruh.

Kecelakaan kerja yang tidak dilaporkan akan berkembang ibarat kanker pada tubuh manusia.

Apabila kecelakaan kerja sudah terjadi, supervisor harus memberikan respons dengan cepat. Supervisor harus menyusun sebuah laporan kecelakaan kerja yang baik dengan memasukkan semua data yang terkait.

Setiap pekerja yang mengalami kecelakaan kerja, baik cedera kecil maupun cedera serius/ fatal, harus melaporkan kejadian tersebut kepada atasannya (supervisor). Hal ini untuk memudahkan dalam membuat laporan kecelakaan kerja.

Namun sayangnya, pelaporan kecelakaan kerja di perusahaan sering kali tidak berjalan dengan semestinya. Tidak sedikit pekerja atau bahkan atasan yang tidak melaporkan suatu kecelakaan, karena alasan:

  1. Memelihara catatan yang bersih dari noda kecelakaan kerja
  2. Menganggap sepele cedera ringan
  3. Mengabaikan tanggung jawab
  4. Kurang memahami akibat akhir suatu kecelakaan kerja.

Inilah mengapa komitmen dan kerja sama antara pekerja dan manajemen memegang peranan penting dalam pelaporan kecelakaan kerja. Baik pekerja maupun manajemen harus diberi informasi yang tepat oleh pimpinan mengenai peraturan pelaporan, pencatatan, cara pelaporan dan membuat laporan kecelakaan kerja.

Tipe kecelakaan kerja seperti apa yang harus dilaporkan?

Tipe atau jenis kecelakaan di tempat kerja yang sebaiknya dilaporkan antara lain:

  1. Kecelakaan kerja yang menimbulkan:
  • Kematian

Semua kecelakaan kerja yang menimbulkan kematian pada pekerja maupun non pekerja harus dilaporkan jika kecelakaan yang terjadi ada hubungannya dengan pekerjaan, termasuk tindakan kekerasan fisik terhadap seorang pekerja.

Cedera

  • Patah tulang, selain jari tangan, ibu jari dan jari kaki
  • Amputasi lengan, tangan, salah satu jari tangan atau kaki, ibu jari, tungkai kaki, kaki dari pangkal paha ke bawah dan kaki dari mata kaki ke bawah
  • Kehilangan penglihatan permanen atau kehilangan efisiensi penglihatan
  • Luka bakar yang menyebabkan kerusakan organ dalam
  • Luka bakar serius (mencakup lebih dari 10% tubuh atau merusak mata, sistem pernapasan atau organ vital lainnya)
  • Cedera kepala (seperti scalpings) yang memerlukan perawatan di rumah sakit
  • Kehilangan kesadaran yang disebabkan cedera kepala atau asfiksia (kegagalan bernapas secara spontan dan teratur)
  • Cedera lain yang timbul akibat bekerja di ruang terbatas (confined space), yang mengarah pada hipotermia, penyakit akibat panas atau memerlukan resusitasi atau perawatan rumah sakit selama lebih dari 24 jam.

Cedera yang mengakibatkan seseorang tidak dapat melakukan pekerjaannya secara normal selama tujuh hari atau lebih.

Penyakit akibat kerja (PAK) yang harus dilaporkan

Penyakit akibat kerja (PAK) yang harus dilaporkan tercantum dalam PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1980 tentang kewajiban melaporkan PAK.

  1. Ledakan, kebakaran, runtuhnya sebagian atau keseluruhan struktur bangunan atau kebocoran gas.
  2. Kejadian berbahaya lainnya yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan kecelakaan kerja atau near miss.
Mengapa kecelakaan kerja harus dibuat laporannya?

Setiap organisasi harus memiliki kemampuan untuk membuat laporan kecelakaan kerja dan menggunakan informasi yang terdapat di dalamnya untuk perbaikan keselamatan kerja berkelanjutan dan meningkatkan kinerja keselamatan kerja.

Laporan kecelakaan kerja akan memberikan informasi kepada Anda tentang semua kecelakaan kerja yang telah terjadi dalam periode tertentu dan kecelakaan kerja terbanyak yang terjadi saat itu, ini memungkinkan Anda untuk menemukan akar penyebab dari kecelakaan tersebut dan  menentukan tindakan perbaikan yang diperlukan.

Berikut manfaat-manfaat membuat laporan kecelakaan kerja:

  • Meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan dengan lengkapnya data kecelakaan
  • Mengetahui potensi bahaya baru atau tersembunyi di tempat kerja
  • Mengetahui akar penyebab kecelakaan kerja
  • Memudahkan dalam menentukan tindakan perbaikan berkelanjutan
  • Mengukur keefektifan program keselamatan kerja
  • Memperbaiki kinerja keselamatan kerja
  • Mengukur kinerja pekerja
  • Menentukan tingkat premi asuransi
  • Mencegah kecelakaan yang sama kembali terjadi di masa mendatang
  • Memenuhi persyaratan undang-undang keselamatan kerja yang berlaku.
5 Langkah Penting yang Tidak Boleh Anda Abaikan dalam Membuat Laporan Kecelakaan Kerja
Menu