alat instalasi listrik

Alat Instalasi Listrik & Tips Terhindar dari Bahaya Arus Listrik

Alat Instalasi Listrik – Seiring dengan kebutuhan listrik, perlu penanganan listrik secara tepat. Pasalnya agar listrik dapat dimanfaatkan dengan baik, perlu mengenal nama peralatan untuk instalasi listrik dan fungsinya. Tanpa peralatan ini, maka listrik tidak dapat digunakan sesuai kebutuhan.

Listrik merupakan sebuah bagian penting dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kebutuhan akan listrik semakin hari semakin meningkat. Terlebih lagi listrik tidak hanya digunakan untuk rumah tangga, namun juga untuk industri dan kegiatan lainnya.
alat instalasi listrik

Nama Peralatan untuk Instalasi Listrik dan Fungsinya

Pada dasarnya, peralatan untuk instalasi listrik ini cukup banyak. Ada beragam peralatan yang digunakan ketika menyambungkan atau memasang instalasi listrik. Namun secara umum, peralatan instalasi yang paling umum adalah sebagai berikut.

1. Tang (Pliers)
alat instalasi listrik
Alat wajib pertama yang dibutuhkan untuk instalasi listrik adalah tang. Peralatan ini terbuat dari logam dengan lapisan dari bahan karet pada bagian pegangannya. Dalam pekerjaan instalasi listrik maupun pekerjaan umum lainnya, tang banyak digunakan untuk memotong.

Selain itu tang juga berfungsi untuk menjepit. Karena fungsi inilah, pegangan tang harus kuat serta dilapisi dengan bahan karet agar ketika digunakan tidak menghantarkan listrik. Tang terdiri dari beberapa ukuran sesuai dengan kebutuhan.

2. Sarung Tangan Listrik
alat instalasi listrik
Meskipun bentuknya sama seperti sarung tangan pada umumnya, namun sarung tangan listrik ini terbuat dari bahan karet khusus. Fungsinya adalah untuk melindungi tangan, serta menahan tegangan listrik ketika proses instalasi kabel listrik.
3. Tespen
alat instalasi listrik
Nama peralatan untuk instalasi listrik dan fungsinya yang tidak kalah penting adalah tespen. Alat ini mungkin sudah sangat familiar bagi para teknisi listrik. Fungsi dari tespen adalah untuk mendeteksi ada atau tidaknya tegangan listrik pada peralatan listrik.
Bentuk tespen lebih mirip obeng kecil. Selain digunakan untuk mendeteksi adanya tegangan listrik, tespen juga difungsikan sebagai obeng untuk mengencangkan baut. Pada bagian atas tespen terdapat indikator yang akan menyala ketika perangkat memiliki tegangan listrik.
4. Multimeter
Nama lain dari alat ini adalah tester, sedangkan nama lengkapnya adalah multitester atau multimeter. Alat ini merupakan alat yang wajib dibawa oleh para teknisi listrik. Kegunaannya sebagai alat untuk mengukur tegangan listrik pada saat proses instalasi.
5. Isolasi (Insulation Tape)

Isolasi ini bukan sembarang isolasi untuk perekat pada umumnya. Isolasi yang dimaksud adalah isolasi untuk kabel listrik. Bahan pembuatnya adalah bahan PVC agar tidak mudah terbakar, serta tahan terhadap arus listrik.

Tertarik mengikuti pelatihan ini? Daftar segera dengan klik tombol berikut.

6. Solder

Solder merupakan alat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa kabel listrik. Cara kerjanya adalah dengan melelehkan bahan timah yang terdapat pada sambungan konduktor kabel listrik.
Fungsi dari solder ini bukan hanya untuk menghubungkan antar kabel saja, namun bisa juga digunakan sebagai penghubung perangkat listrik. Solder ini memiliki sifat panas ketika digunakan, sebab terhubung dengan listrik untuk memanaskan ujung solder.
7. Stop Kontak
Peralatan listrik selanjutnya adalah stop kontak. Alat ini berfungsi untuk menjadi titik penghubung listrik. Pada umumnya stop kontak ditanam pada tembok. Apabila terdapat perangkat yang dihubungkan pada stop kontak, maka aliran listrik akan mengalir pada perangkat.
Pada saat membeli stop kontak, pastikan Anda memilih stop kontak yang memiliki penjepit dari bahan tembaga atau kuningan. Alasannya adalah, agar peralatan elektronik tersebut menjadi tidak mudah panas.
8. Saklar Listrik

Kegunaan dari alat ini adalah untuk menyambungkan atau memutus aliran listrik. Pada umumnya, saklar ini digunakan pada peralatan elektronik dan lampu. Ada banyak model saklar listrik yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan.

9. Steker Listrik
Steker listrik lebih sering disebut dengan colokan listrik. Alat ini juga menjadi alat wajib untuk instalasi listrik. Fungsinya adalah sebagai media untuk mengalirkan arus listrik. Steker ini memiliki beberapa tipe, contohnya kaki 2, kaki, 3, dan lainnya.
10. Meteran Listrik
Alat listrik ini pasti sudah tidak asing dan biasa dikenal dengan nama bargainser/KWh meter yang berfungsi untuk mencatat daya listrik yang digunakan oleh konsumen. Hampir semua tempat yang dialiri listrik pasti memiliki meteran listrik. Fungsi lain dari meteran listrik adalah untuk menghubungkan arus listrik ke beberapa perangkat, serta melihat penggunaan listrik.
Pada meteran listrik tersebut, Anda bisa mengukur berapa besar daya yang digunakan. Untuk saat ini, meteran listrik untuk rumahan banyak menggunakan token sebagai media untuk menambahkan besaran daya listrik.
11. Fitting Lampu
Agar lampu dapat menyala, maka dibutuhkan fitting lampu. Alat ini merupakan tempat untuk meletakkan bohlam lampu, serta menghubungkannya dengan arus listrik. Ukuran fitting lampu ini berbeda-beda sesuai dengan model dan jenis bohlam lampu yang dipakai.
12. Kabel Listrik
Listrik tanpa kabel maka tidak akan terjadi. Kabel inilah yang memiliki fungsi untuk menghantarkan arus listrik yang berasal dari sumbernya. Pada umumnya kabel ini terdiri dari beberapa jenis, contohnya NYA, NYM warna putih, dan NYY warna hitam.

Tips Instalasi Listrik Terhindar dari Bahaya Arus Listrik

Banyak kasus tersengat listrik yang terjadi ketika pemasangan atau perbaikan instalasi listrik. Hal ini merupakan kecelakaan yang sangat berbahaya. Pada saat tersengat listrik, bisa terjadi nafas berhenti, kerusakan saraf, dan lainnya. Apa saja tips agar terhindar dari bahaya arus listrik tersebut.
1. Pastikan Peralatan Listrik dalam Kondisi Kering
Air adalah konduktor listrik yang kuat. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya sengatan listrik. Ketika sedang menggunakan peralatan listrik, pastikan tubuh, tangan, serta alat listrik dalam kondisi kering.
2. Pastikan Keamanan Stop Kontaks
Periksa stop kontak secara berkala untuk mencegah kemungkinan stop kontak longgar atau rusak. Hal tersebut dapat menyebabkan guncangan pemicu korsleting. Jangan membebani stop kontak dengan memberikan beban steker dan beberapa cabang adaptor.
3. Gunakan Alat Pengaman Kebocoran Listrik
Kebocoran arus listrik dapat dicegah dengan menggunakan GCFI atau Ground Fault Circuit Interrupter. Alat ini dapat mematikan daya apabila terdeteksi adanya ketidaksesuaian arus listrik, serta beresiko terjadinya sengatan listrik.
4. Hindari Lonjakan Listrik Pada Peralatan Listrik
Peralatan yang tersambung ke arus listrik, akan mengalami panas. Jika panas ini berlebihan, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadinya lonjakan listrik. Hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan kebakaran.
Permasalahan akan listrik memang harus diperbaiki oleh ahlinya dengan peralatan yang memadai. Dengan memahami tentang nama peralatan untuk instalasi listrik dan fungsinya tersebut, dapat sebagai gambaran apabila harus melakukan instalasi sendiri di rumah.
HSE Prime membantu perusahaan untuk menjaga K3 di perusahaan agar angka kecelakaan kerja yang terjadi di perusahaan dapat ditekan bahkan dihilangkan melalui penerapan aspek-aspek K3. Bantuan penerapan aspek K3 ini dapat kami berikan melalui pendampingan program pelatihan bersertifikasi Kemnaker RI untuk Ahli K3 Lisrik dan Teknisi K3 Listrik.
Sumber Artikel: pengadaan.web.id
Menu