4. Pelatihan dan Pengawasan Pekerja yang menggunakan perancah harus mendapatkan pelatihan yang memadai dalam penggunaan yang benar dan aman. Mereka harus memahami prosedur kerja yang tepat, menggunakan alat pengaman yang sesuai, serta mengenali tanda-tanda bahaya dan tindakan darurat. Selain itu, pengawasan yang efektif harus dilakukan untuk memastikan bahwa pekerja selalu mengikuti praktik keselamatan yang ditetapkan.

5. Perlindungan terhadap Jatuh Kecelakaan jatuh adalah salah satu risiko utama dalam penggunaan perancah. Oleh karena itu, langkah-langkah perlindungan harus diambil untuk mencegah kejadian tersebut. Ini termasuk pemasangan pengaman seperti pagar pengaman, jaring pengaman, atau pengaman tubuh yang terikat pada perancah. Selain itu, penggunaan sabuk pengaman dan tali pengaman juga diperlukan untuk menghindari jatuh dari ketinggian.

Kesimpulan K3 sangat penting dalam penggunaan perancah dalam proyek konstruksi. Mengidentifikasi risiko, merancang dan membangun perancah yang sesuai, melakukan inspeksi rutin, memberikan pelatihan dan pengawasan yang tepat, serta mengambil langkah-langkah perlindungan terhadap jatuh, adalah langkah-langkah kunci yang harus diambil untuk memastikan keselamatan dan kesehatan kerja yang optimal. Dengan mematuhi praktik K3 yang baik, risiko kecelakaan dapat diminimalkan dan tempat kerja yang aman dapat diperoleh.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap keselamatan kerja, HSE Prime rutin setiap bulannya mengadakan pelatihan teknisi scaffolding maupun untuk spv scaffolding yang di keluarkan oleh Kemnaker RI. Untuk informasi lebih lanjut dan jadwal terdekat dapat lihat di: hseprime.com

Menu