Prospek Lulusan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) mencakup bidang dan industri yang sangat luas. Anda sebagai lulusan K3 bisa memilih bekerja sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara), pekerja di manufaktur, di industri migas, hingga menjadi auditor.

Mengapa Berkarir di Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja?

Banyak hal yang bisa menjadi alasan kita untuk berkarir di dunia K3. Alasan-alasan yang bisa kita pahami dan ambil adalah:

1. Menyelamatkan nyawa pekerja dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Setiap tahunnya terjadi ratusan ribu kecelakaan di mana setiap kecelakaan pekerja bisa mengganggu perekenomian keluarga atau bahkan negara, mencegah kecelakaan kerja tak hanya menyelematkan pekerja tapi juga menyelamatkan keluarga dan negara.
2. Profesi K3 tidak menuntut syarat yang rumit. Anda bisa berasal dari manapun, asal Anda punya kemauan, keahlian dan syarat sesuai undang-undang yang berlaku, maka Anda bisa berkarir di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Luasnya industri yang menampung lulusan K3. Anda bisa bekerja di rumah sakit, konstruksi, pabrik manufaktur, migas dan lain-lain.

Bagaimana Bisa Berkarir di bidang K3?

Untuk bisa berkarir di bidang K3, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mendapatkan kompetensi di bidang K3. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:

1. Mengambil jurusan keselamatan dan kesehatan kerja yang telah tersebar di berbagai universitas baik negeri ataupun swasta di seluruh Indonesia, seperti: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), UPN Jakarta, Universitas Indonesia (UI), Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT-UI) dan masih banyak lagi Sobat, silahkan cari referensinya sesuai yang kamu inginkan.
2. Mengikuti training atau pelatihan terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Pelatihan K3 sangatlah beraneka macam, Anda bisa mengambil pelatihan K3 yang kami sediakan dengan cara klik link berikut ini untuk informasi pelatihan K3.
3. Anda bisa melihat langsung penerapan K3 atau apa yang dilakukan oleh petugas K3 di tempat Anda
Anda juga sebenarnya bisa membicarakan ini dengan atasan Anda di tempat kerja untuk dapat pindah ke bagian K3 di perusahaan Anda.

Tertarik mengikuti pelatihan ini? Daftar segera dengan klik tombol berikut.

Prospek K3 / Profesi Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Berikut adalah daftar prospek pekerjaan atau profesi untuk lulusan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja):

  1. Safety Inspector. Profesi ini lebih seperti “polisi keselamatan kerja”. Para safety inspector biasanya akan berkeliling di seluruh area pekerjaan dan mereka akan memberi tindakan kepada setiap pelanggaran terkait keselamatan dan kesehatan kerja yang mereka temui. Tindakan tersebut bisa berupa teguran lisan saja, sanksi, atau bahkan bisa mendapatkan peringatan keras dari manajemen. Para safety inspector tentunya selalu membawa kamera dan biasanya memakai baju dominan merah.
  2. Safety Officer/ Safety staff/Safety engineer. Profesi ini lebih “bermain” dalam pembangunan sistem. Mereka biasanya ahli dalam implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kerja ataupun OHSAS 18001.
  3. Safety technician. Profesi ini lebih banyak berhadapan dengan mesin-mesin seperti mesin produksi, mesin utility, alat angkat dan angkut dan lain-lain. Safety technician bertugas untuk memastikan semua alat dan fasilitas yang digunakan sudah memenuhi aspek keselamatan.
  4. Process safety. Profesi ini bertugas untuk memastikan rangkaian proses produksi dari bahan mentah ke bahan jadi melalui berbagai macam instalasi pipa, tangki dan peralatan lain berlangsung dengan aman. Profesi ini juga mempertimbangkan aspek fisik dan kimia barang yang diproses. Biasanya para lulusan Teknik Kimia paling cocok untuk mengisi posisi ini
  5. Fire Safety. Mereka yang bekerja sebagai fire safety bertugas untuk memastikan semua proteksi kebakaran baik aktif maupun pasif selalu siap sedia untuk digunakan jika terjadi kebakaran. Mereka juga akan membuat organisasi Tim Tanggap Kebakaran.
  6. Safety Advisor. Mereka yang bekerja sebagai safety advisor biasanya hanya diminta saran-sarannya untuk meningkatkan keselamatan kerja di suatu tempat. Safety advisor biasanya tidak bertanggung jawab langsung terhadap tingkat keselamatan dan kesehatan kerja di suatu tempat kerja.
  7. Corporate safety. Perusahaan-perusahaan yang memiliki banyak pabrik/cabang di sebuah Negara/area biasanya akan memiliki orang yang bekerja sebagai corporate safety. Merekalah yang bertanggung jawab untuk membuat standar keselamatan kerja untuk seluruh pabrik, melakukan audit ke pabrik, mengadakan training, merumuskan target, dan mengumpulkan laporan keselamatan dan kesehatan kerja dari seluruh pabrik untuk dapat dianalisa.
  8. Safety auditor. Mereka yang bekerja sebagai safety auditor biasanya sudah memiliki pengalaman yang panjang untuk implementasi manajemen K3. Merekalah yang akan mengecek kesesuaian praktek di lapangan dengan prosedur, standard an regulasi yang berlaku. Biasanya mereka akan mengunjungi sebuah area kerja hanya dalam waktu yang singkat saja.
  9. Industrial Hygiene. Profesi ini bertugas untuk memastikan semua aspek fisika, kimia dan biologi di sebuah lingkungan kerja berada dalam kondisi yang “sehat” . Mereka sangat ahli dalam menggunakan alat-alat pengukuran seperti bising, pencahayaan, getaran, Indoor air quality dan lain-lain.
  10. Ahli Ergonomik. Profesi ini memiliki tugas untuk melakukan penilaian menyeluruh terkait dengan beban( load) dan frekuensi (frequency) sebuah aktifitas pekerja. Mereka akan melakukan penyesuaian tempat kerja agar para pekerja dapat bekerja senyaman mungkin tanpa adanya beban berlebih di sendi-sendi mereka.
  11. Permit to work coordinator. Mereka yang berada dalam posisi ini bertugas untuk mengkoordinasi semua aktifitas terkait dengan izin kerja. Mereka harus melakukan administrasi yang rapih dan memastikan semua pekerjaan yang membutuhkan izin telah memenuhi aspek keselamatan dan kesehatan kerja.
  12. Safety coordinator/Safety leader. Posisi sebagai coordinator atau leader biasanya berada langsung di bawah manager. Semua pekerjaan yang terkait dengan keselamatan kerja akan dikoordinasikan dengan mereka.
  13. Safety superintendent. Mereka yang bekerja sebagai safety superintendent adalah mereka yang sangat berpengalaman dalam sistem dan tekhnis terkait dengan keselamatan kerja.
  14. Scaffolder/ Ahli Perancah. Mereka adalah orang yang memastikan perancah dibangun dengan aman dan dengan desain yang sudah sesuai dengan standar-standar keamanan perancah.
  15. Ahli K3 Rumah Sakit. Setiap rumah sakit yang menerapkan K3 Rumah Sakit diwajibkan memiliki Unit Fungsional K3RS yang memiliki kualifikasi paling rendah S1 bidang keselamatan dan Kesehatan Kerja, atau tenaga kesehatan lain dengan kualifikasi paling rendah S1 yang memiliki kompetensi di bidang K3RS. Hal ini sesuai dengan Pasal 26 ayat 2 PMK 66 tahun 2016.
  16. Aparatur Sipil Negara. Kementerian Tenaga Kerja di pusat dan Dinas Ketenagakerjaan di setiap provinsi mengurusi permasalahan terkait dengan K3, hal ini membuka peluang bagi para ahli K3 untuk menjadi ASN.

Istilah-istilah di atas bukan merupakan istilah yang kaku karena bisa saja nama dan tugas pekejaan akan berbeda di setiap tempat.

Nah, Gimana Sobat, di mana kamu sekarang? kira-kira sudah kebayang mau jadi apa? menurut kamu apakah masih ada nama profesi keselamatan dan kesehatan kerja yang terlewat?

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk Kamu Sobat yang lulusan K3 bisa mengetahui prospek apa saja yang ada saat ini.

Sumber: katigaku.top

Menu