10 Tanya Jawab Alat Pelindung Pernafasan, Penting Dipahami Pekerja Baru!

Paparan zat berbahaya, seperti aerosol padat dan cair, debu, atau asap yang terhirup pekerja setiap harinya bisa menjadi penyebab munculnya penyakit akibat kerja. Bahkan zat berbahaya tersebut bisa mengakibatkan penyakit yang lebih serius seperti kanker paru dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) yang sering kali berakibat fatal bagi pekerja.

Sumber: creativesafetypublishing.com

Fakta penyakit pernapasan akibat kerja tahun 2015:

  • Sekitar 12.000 pekerja meninggal dunia setiap tahunnya karena penyakit pernapasan akibat kerja. Sekitar 2/3 dari total kematian, penyakit pernapasan akibat kerja disebabkan oleh asbes atau COPD.
  • Kematian pekerja diakibatkan paparan zat berbahaya dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus.
  • Sebanyak 141.000 pekerja yang saat ini menderita penyakit pernapasan atau permasalahan pada paru-paru disebabkan atau diperparah oleh paparan zat berbahaya di tempat kerja mereka.
  • Sekitar 10.000 kasus baru yang berhubungan dengan penyakit pernapasan atau masalah paru-paru muncul setiap tahunnya.

Maka dari itu, Occupational Safety and Health Administration (OSHA), Amerika Serikat, merekomendasikan setiap pekerja yang berada di area kerja dengan paparan zat berbahaya untuk selalu menggunakan alat pelindung pernapasan. Hal ini dimaksudkan sebagai langkah preventif untuk meminimalkan penyakit pernapasan akibat kerja.

10 Tanya-Jawab Mengenai Alat Pelindung Pernapasan

1. Apa itu pelindung pernapasan?

Alat pelindung pernapasan atau respiratory protective equipment (RPE) adalah perangkat yang melindungi pekerja dari paparan zat berbahaya, seperti bahan kimia, kabut, debu, uap, dan asap. Penggunaan pelindung pernapasan mencegah pekerja agar tidak menghirup langsung kontaminan yang ada di area kerja. Pemilihan pelindung pernapasan yang tepat dan fit terpasang ke wajah bisa melindungi pekerja dari kontaminan di lingkungan.

2. Jenis-jenis bahaya apa saja yang bisa menyebabkan penyakit pernapasan akibat kerja?

Sifat Bentuk Contoh
Partikel padat Aerosol, debu, serat, asap, bau tajam atau menyengat sekitar area kerja debu atau serat asbes, asap kendaraan, debu dan bau tajam dari timbal, debu batu bara, asap dari pengelasan, debu kayu, jamur saprofit dan parasit, virus dan bakteri, tepung.
Partikel cair Semprotan halus, kabut, dan aerosol yang terdiri dari butiran halus cairan

Cairan yang disemprotkan : cat, pestisida, powder coating mix, pengaliran cairan

Kabut:  chrome acid, pelumas mesin, dan kabut minyak.

Uap Uap gas berbentuk padat atau cair Uap bahan pelarut, uap air raksa
Gas Karbon monoksida, gas buang mesin, gas limbah, klorin

3. Apa saja jenis-jenis pelindung pernapasan dan bagaimana cara kerjanya?

Menurut OSHA, ada empat jenis pelindung pernapasan yang cocok digunakan di tempat kerja di antaranya:

a. Particulate Respirator

Respirator ini hanya digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya paparan tingkat rendah (seperti debu, kabut, dan asap). Tidak cocok digunakan untuk melindungi pekerja dari paparan gas dan uap. Pada respirator jenis ini, filter menangkap partikel dari udara dengan metode penyaringan, sehingga udara yang melewati respirator menjadi bersih. Contoh dari particulate respirator adalah disposable dust masks dan respirator dengan disposable filter.

Sumber: 3m.com

b. Chemical Cartridge/ Gas Mask Respirator

Dikenal juga dengan nama air-purifying respirator. Jenis respirator ini menggunakan cartridge atau canister untuk menyerap gas dan uap di udara. Catridge dan canister memiliki kemampuan serap yang tinggi pada awal penggunaan dan akan mengalami penurunan hingga akhir masa pakai (masa jenuh).

Lama masa jenuh sangat tergantung dari konsentrasi uap atau gas di udara dan perawatan terhadap respirator tersebut.  Cartridge ataucanister harus diganti sebelum jenuh karena bisa berdampak pada kemampuan daya serap terhadap kontaminan.

Sumber: 3m.com, aliexpress.com

c. Powered Air-Purifying Respirator (PAPR)

Jenis respirator ini menggunakan pompa udara untuk mendorong atau menarik udara menuju respirator atau penyaring. Agar bekerja dengan baik, baterai pada pompa atau blower udara harus terisi penuh. Untuk menggunakan respirator ini, pekerja harus memilih filter/ cartridge yang tepat agar pelindung pernapasan bekerja maksimal.

Sumber: 3m.com

d. Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA)

Pelindung pernapasan ini sering digunakan oleh petugas pemadam kebakaran. SCBA menyimpan pasokan udara di dalam tangki yang menghasilkan oksigen, sehingga alat ini tidak memerlukan pasokan udara dari luar. SCBA biasanya digunakan pada area yang kontaminasi udaranya sangat tinggi. Juga, tangki udara biasanya hanya dapat digunakan selama satu jam atau kurang, tergantung rating tangki dan tingkat pernapasan pekerja.

Sumber: dalmatianrentsscba.com

4. Apa perbedaan antara cartridge dan filter?

Sama halnya seperti memilih jenis pelindung pernapasan, pemilihan cartridge atau filter juga harus dilakukan secara tepat. Filter terbuat dari bahan yang dirancang untuk menyaring partikel yang masuk ke dalam pelindung pernapasan. Sedangkan cartridge mengandung bahan yang dapat menyerap gas dan uap.

5. Kapan sebaiknya pelindung pernapasan digunakan?

Pelindung pernapasan tidak harus selalu digunakan selama udara di area kerja tidak membahayakan. Akan tetapi, jika udara di area kerja sudah terkontaminasi zat berbahaya, maka pekerja wajib menggunakan pelindung pernapasan sesuai jenis paparan yang ada di area kerja mereka. Pelindung pernapasan juga sebaiknya digunakan dalam kondisi darurat atau situasi lainnya, seperti saat pekerja melakukan pemeliharaan peralatan kerja atau operasi mesin.

6. Jenis aksesori atau APD apa yang cocok digunakan bersama pelindung pernapasan?

Berbagai fitur telah tersedia agar pekerja bisa memperoleh perlindungan maksimal saat menggunakan pelindung pernapasan. Misalnya, tersedia cangkir hidung (nose cup) untuk mengurangi kabut saat pekerja menggunakan respirator dengan penutup wajah penuh. Pelindung pernapasan juga bisa digunakan bersama pelindung mata dan wajah untuk memberikan perlindungan pada pekerjaan tertentu, seperti pengelasan.

Tertarik mengikuti pelatihan ini? Daftar segera dengan klik tombol berikut.

7. Apakah alat pelindung pernapasan dapat digunakan siapa saja?

Perlu Anda pahami, bernapas menggunakan pelindung pernapasan lebih sulit dibanding menghirup langsung udara terbuka. Pekerja yang menderita penyakit pernapasan, seperti asma mungkin akan mengalami kesulitan saat bernapas. Pekerja dengan claustrophobia (ketakutan terhadap tempat tertutup atau sempit) mungkin tidak cocok menggunakan pelindung pernapasan dengan penutup wajah penuh atau bertudung.

Pekerja yang memiliki masalah penglihatan mungkin akan kesulitan melihat jika menggunakan masker atau tudung (ada pelindung pernapasan khusus untuk pekerja yang menggunakan kacamata). Oleh karena itu, pekerja harus menjalani pemeriksaan medis sebelum bekerja di area yang mengharuskannya menggunakan pelindung pernapasan.

8. Bagaimana cara mengetahui pelindung pernapasan yang dipakai sudah benar?

Pelindung pernapasan memiliki model dan ukuran yang berbeda, maka harus dipastikan pelindung pernapasan yang Anda gunakan benar-benar fit terpasang di area hidung dan sekitar wajah. Untuk mengetahui pelindung pernapasan yang Anda gunakan sudah benar, Anda dapat mengeceknya dengan mudah.

Sumber: safetynetwork.3m.com

Disposable respirator:

  1. Tutup pelindung pernapasan dengan tangan Anda
  2. Hembuskan napas atau tarik napas, lalu rasakan apakah ada udara yang keluar dari sela-sela pelindung pernapasan.

Reusable respirator:

  1. Tutup filter/cartridge dan hirup napas, lalu rasakan apakah ada kebocoran dari sela-sela respirator
  2. Tutup saluran pembuangan napas pada masker dan hembuskan napas, lalu rasakan apakah ada kebocoran dari sela-sela respirator.

Lakukan pemeriksaan pelindung pernapasan secara rutin sesuai petunjuk produsen dan sebelum memulai pekerjaan untuk perlindungan yang memadai.

9. Apakah pelindung pernapasan memiliki masa kedaluwarsa?

Sampai saat ini, memang belum ada produsen yang memastikan masa pakai pelindung pernapasan. Namun, Anda dapat menentukan apakah pelindung pernapasan yang digunakan sudah memasuki masa jenuh atau belum dengan melihat tanda-tanda sebagai berikut:

  • Kesulitan bernapas saat menggunakan pelindung pernapasan
  • Secara fisik, pelindung pernapasan sudah mengalami kerusakan
  • Terasa pusing saat menggunakan pelindung pernapasan
  • Mencium bau bahan kimia ketika menggunakan pelindung pernapasan, bisa jadi cartridge atau filter memasuki masa jenuh.

Segera keluar dari tempat kerja dan ganti pelindung pernapasan atau komponen yang rusak sebelum kembali bekerja.

10. Tips apa saja yang harus diketahui pekerja saat memilih pelindung pernapasan?

Ada beberapa tips yang harus Anda perhatikan saat memilih pelindung pernapasan, di antaranya:

  • Ketahui kontaminan apa yang ada di area kerja Anda
  • Ketahui perlindungan apa yang diberikan pelindung pernapasan yang Anda pilih
  • Ketahui apakah pelindung pernapasan yang Anda pilih memiliki variasi ukuran
  • Pastikan Anda mengetahui ukuran pelindung pernapasan yang cocok dan pas untuk digunakan
  • Pastikan pelindung pernapasan yang Anda pilih benar-benar fit terpasang di area hidung dan wajah Anda
  • Ketahui cara pemeliharaan dan penyimpanan pelindung pernapasan sesuai petunjuk produsen
  • Ketahui cara penggunaan dan batasan apa saja yang harus Anda patuhi saat menggunakan pelindung pernapasan

Semoga Bermanfaat. Salam Safety!

Source: www.SafetySign.co.id

Menu
× Butuh bantuan? klik disini!