Tentu saja tidak sulit untuk menjawab pertanyaan dari judul artikel ini. Jawabannya hanya ada dua, yaitu saya puas dan saya belum puas. Yang menjawab tidak tahu sudah saatnya berpikir-pikir untuk mencari pekerjaan lain. Saya yakin banyak diantara anda yang akan menjawab saya puas dengan sistem K3 ditempat kami, kami berhasil mencapai zero accident dalam beberapa tahun ini. Dan mungkin sebagian kecil mengatakan belum puas karena masih terjadi kecelakaan kerja.

Fenomena ini memang banyak terjadi, dimana banyak sekali para petugas K3 atau manager K3 sudah merasa puas dengan program K3 mereka, padahal program yang dijalankan ternyata biasa-biasa saja. Tidak ada yang istimewa dan tidak ada perbaikkan lingkungan dengan meningkatkan kesadaran pekerja akan K3 guna menghilangkan potensi kecelakaan. Apakah ada yang salah jika kita merasa puas dengan kinerja K3 ditempat kita karena sudah mencapai zero accident? Tentu saja tidak, merasa puas adalah manusiawi dan perasaan puas merupakan upah dari kerja keras yang sudah dilakukan. Namun jangan terlena dengan kepuasan atas apa yang telah dicapai sehingga muncul keyakinan bahwa program K3 yang sudah dijalankan selama ini adalah yang terbaik dan sudah berjalan sebagaimana mestinya.

Kondisi seperti ini dapat menimbulkan efek negative dimana semua orang akan mulai berpikir dan yakin bahwa manajemen sudah tidak khawatir lagi dengan keselamatan kerja karena semuanya sudah aman. Selanjut para pekerja mulai mengabaikan sistem keselamatan dan merasa tidak bertanggung jawab atas sistem keselamatan ditempat kerja mereka. Dengan berjalannya waktu maka sedikit demi sedikit seluruh organisasi akan memberikan sedikit perhatian pada K3.

Sebagai akibat dari semua itu maka pekerja mulai melakukan pekerjaan dengan mengambil risiko seperti mengambil jalan pintas dengan tidak mengikuti SOP, dan mereka lebih mengutamakan hasil dari pada keselamatan. Sikap seperti ini mulai menjadi norma organisasi. Near miss tidak dilaporkan, manajer tidak memperhatikan laporan, dokumen laporan kecelakaan tidak diisi, dan seterusnya sehingga tingkat kecelakaan mulai meningkat. Dan pada saat itu semua menjadi tersentak dan sadar bahwa mereka sudah mengabaikan sistem keselamatan. Pekerja dan manajer mulai saling menyalahkan sehingga bisa menimbulkan frustasi dan tidak ada yang mengambil tindakan untuk memperbaiki situasi.

Jangan hal tersebut sampai terjadi pada organisasi anda, jangan terperangkap dalam kepuasan. Penelitian menunjukkan bahwa banyak insiden terjadi karena terperangkap dalam kepuasan sehingga terjadi situasi yang buruk dan mengganggu kinerja K3. Betapa banyak manajer yang tertekan karena problematik organisasi seperti tekanan untuk meningkatkan produktifitas, kualitas dan keuntungan sehingga mereka mengabaikan pentingnya keselamatan dalam organisasi dan menjadi buta terhadap kenyataan bahwa kurangnya perhatian terhadap kinerja keselamatan akan merugikan organisasi atau perusahaan dalam jangka panjang. Dengan kata lain, mereka menjadi puas dengan kondisi sesaat dimana produktifitas, kualitas dan keuntungan tinggi.

Ketika manajemen tidak menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama didalam organisasinya, maka akan sangat mudah bagi pekerja untuk mengabaikan keselamatan bagi dirinya sendiri sehingga potensi kecelakaan akan meningkat. Ada dua hal yang dilakukan untuk menghindari situasi tersebut, yaitu:

  1. Manajemen harus memperbaharui komitmen mereka terhadap K3.
  2. Pekerja harus dilibatkan dalam kegiatan K3

Untuk mendapatkan komitmen dari manajemen, tidak cukup hanya sekedar ucapan, tapi jauh dari itu manajemen harus merealisasikan dalam tindakan nyata terhadap apa yang mereka katakana dalam komitmen tersebut. Manajemen dapat menunjukkan komitmen mereka dengan beberapa cara, yaitu:

  • Manajemen harus mengikuti aturan keselamatan perusahaan.
  • Menghadiri pertemuan (meeting) K3.
  • Luangkan waktu untuk berkeliling dan berbicara dengan pekerja,  dengarkan dan perhatikan keluhan mereka dan ambil tindakan nyata untuk membantu mengatasi keluhan mereka dan tunjukkan hasilnya kepada mereka.
  • Baca dan perhatikan setiap laporan kecelakaan dan near miss. Lakukan tindak lanjut untuk memastikan kecelakaan serupa tidak terjadi lagi.
  • Integrasikan K3 kedalam semua aspek perencanan perusahaan untuk memastikan alokasi budget bagi perbaikan sistem keselamatan. Komunikasikan goal dan expectations dari kinerja K3 kepada seluruh organisasi.
  • Beri keluasan dan dorongan kepada pekerja untuk terlibat didalam setiap program K3. Identifikasi area-area dimana pekerja bisa terlibat secara aktif dalam sistem keselamatan dan mendorong partisipasi mereka dengan memberikan waktu untuk terlibat. Anda juga dapat meminta pekerja-pekerja tertentu yang memiliki keahlian khusus untuk terlibat didalam perbaikan K3 dan akui prestasi dan keterlibatan mereka.

Dampak dari implementasi dari komitmen manajemen ini akan sangat mendalam bagi organisasi anda. Begitu para pekerja melihat supervisor dan manajer melaksanakan sistem K3 secara serius maka pekerja pada gilirannya akan lebih berkomitmen daripada sebelumnya. Tidak ada energi yang lebih kuat untuk memperbaiki sistem keselamatan daripada melibatkan pekerja.

Ada dua cara untuk meningkatkan keterlibatan pekerja dalam K3, yaitu:

  • Membuat pekerja memahami bagaimana mereka bisa terlibat dalam K3.
  • Dorong pekerja untuk terlibat dalam bentuk sebagai berikut:
    • Melaporkan setiap potensi terjadinya kecelakaan
    • Menghadiri setiap meeting K3.
    • Berpartisipasi dalam Komite K3.
    • Merencanakan dan memimpin meeting K3.
    • Berpartisipasi dalam melakukan investigasi kecelakaan.
    • Berdiskusi dengan atasan tentang barbagai ide perbaikkan.

Ide-ide perbaikkan dari pekerja yang diimplementasikan biasanya lebih cepat meningkatkan kinerja K3 karena adanya rasa memiliki terhadap ide tersebut dari pekerja. Oleh sebab itu ciptakan peluang bagi pekerja untuk memberikan ide perbaikan.

Bagaimana menghilangkan kepuasan didalam organisasi? Caranya adalah:

  • Ciptakan budaya didalam organisasi anda bahwa kecelakaan adalah masa lalu.
  • Ingatkan semua orang bahwa kepuasan adalah sesuatu yang berbahaya.
  • Bagun situasi dimana semua orang didalam organisasi terdorong untuk menemukan ide-ide perbaikkan.
  • Buat program yang dapat memotivasi untuk perubahan positif untuk mencapai zero accident.
  • Komunikasikan kepada pekerja bahwa K3 adalah untuk mereka.
  • Tunjukkan pekerja yang berprestasi didalam K3 dan beri reward dan recognition.

Cara diatas akan dapat meningkatkan komitmen dan keterlibatan pekerja dalam menciptakan tempat kerja yang zero accident. Insya Allah.

SEMOGA BERMANFAAT

Source: articlek3.blogspot.co.id

Menu